Sharing link (berbagi tautan) adalah hal yang biasa bagi pengguna media sosial seperti Facebook atau Whatsapp. Tautan apa yang paling sering muncul di newsfeed anda? Saya sering melihat sharing tautan pengobatan alternatif, baik dari teman maupun dari keluarga, mulai dari yang ada dasar ilmiahnya sampai ke yang tidak masuk akal.
Menerangkan perihal pengobatan alternatif ini kepada keluarga, tentunya mudah. Tetapi menerangkannya kepada orang lain, belum tentu gampang. Sebagian orang bahkan tidak mau mengerti, dan juga ada yang keras kepala dalam mempercayai berbagai informasi mengenai pengobatan alternatif itu.
Kemarin saya membaca berita tentang kematian seorang perempuan muda (Allya Siska Nadya) setelah menjalani terapi oleh seorang kiropraktor asing (Randall Cafferty). Kasus pertengahan tahun lalu itu, menjadi berita yang cukup serius sekarang. Ia mengundang perhatian Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), instansi kesehatan, kepolisian, dan para dokter.
Kiropraktik
Berita menyebutkan, kondisi Allya Siska Nadya memburuk, tidak tertolong, dan meninggal dunia setelah menjalani terapi chiropractic. Chiropractic (kiropraktik) adalah suatu bentuk pengobatan alternatif yang fokus pada pengobatan masalah sistem muskuloskeletal (otot, sendi, tulang, tendon, ligamen, dan saraf) terutama tulang belakang. Teknik pengobatannya adalah terapi secara manual dengan manipulasi tulang belakang, sendi maupun jaringan lunak (otot, tendon, ligamen, lemak), latihan fisik, dan penerapan cara hidup sehat.
Kiropraktor mengenal apa yang mereka sebut sebagai Innate Intelligence (II). Innate intelligence adalah istilah yang mereka pakai untuk menggambarkan adanya suatu inteligensi dalam organisme yang bertanggungjawab atas pengaturan seluruh proses dalam tubuh, termasuk penyembuhan bila ada masalah kesehatan.
Masalahnya, keberadaan II ini tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Karena itu II ini dimasukkan dalam ilmu semu (pseudoscience). Pseudoscience adalah pengetahuan, metodologi, atau keyakinan yang dianggap ilmiah, tetapi tidak memenuhi syarat metode ilmiah yang dapat diuji.
Subluxation
Dalam berita tentang Allya Siska Nadya disebutkan bahwa dia mengalami masalah dengan tulang belakangnya.
Ilmu kedokteran mengenal apa yang disebut sebagai subluxation, yakni pergeseran letak sendi atau organ tubuh dari tempat asalnya. Subluxation dapat diketahui antara lain lewat pemeriksaan dengan foto Rontgen.
Bagi dokter, vertebral subluxation berarti pergeseran letak vertebra (tulang belakang), dan itu bisa dibuktikan dengan foto Rontgen. Tetapi bagi kiropraktor, vertebral subluxation dianggap sebagai fungsi abnormal tulang belakang, dengan maupun tanpa kelainan posisi tulang belakang yang signifikan, yang menyebabkan masalah saraf, otot, tulang dan organ dalam, dan mengakibatkan gangguan pada apa yang mereka sebut sebagai Innate Intelligence.
Tahun 2015, delapan perguruan tinggi kiropraktik yang terakreditasi secara internasional antara lain: Durban University of Technology di Afrika Selatan, Anglo European College of Chiropractic di Inggris, University of Southern Denmark di Denmark, dan Institut Franco-Européen de Chiropraxie di Paris, mengeluarkan pernyataan terbuka bahwa kiropraktik modern tidak lagi mengajarkan vertebral subluxation sebagai penyebab penyakit, karena tidak ada bukti yang mendukung. Tetapi di antara para kiropraktor itu sendiri masih banyak pertentangan. Satu pemahaman dasar mereka adalah bahwa kesehatan kita berhubungan langsung dengan tulang belakang, di mana sistem saraf kita berada. Menurut mereka, ‘pengobatan’ terhadap sistem tulang belakang ini akan menyembuhkan berbagai penyakit dalam tubuh.
Kasus Allya Siska masih dalam penyelidikan polisi dan juga gabungan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI dan Kementerian Kesehatan. Pada 6 Januari 2016 tim gabungan dari Dinkes DKI dan Kementerian Kesehatan telah mendatangi klinik kiropraktik tempat Allya Siska menjalani terapi. Hasil penyelidikan mereka antara lain adalah bahwa klinik tersebut tidak memiliki izin dan dokter asing (Randall Cafferty) yang menangani Allya Siska ternyata tidak memiliki dokumen resmi sama sekali. Menurut informasi dari situs Board of Chiropractic Examiners, State of California, dokter tersebut malah sedang menjalani sanksi hukuman disiplin selama tiga tahun, terhitung sejak 13 Maret 2013. karena tindakan tidak profesional dan kejahatan.
Pelajaran bagi Kita
Sekarang kasus malpraktik yang dialami Allya Siska mencuat ke permukaan. Apakah hanya Allya Siska yang mengalami itu? Bagaimana dengan kejadian yang tidak dilaporkan? Saya yakin, ada yang lain. Tidak jarang seorang pasien terpaksa menjalani operasi darurat karena kista kandung telur yang terpelintir dan pecah akibat dipijat. Oleh karena itu berhati-hatilah bila daerah perut --terutama bila perut anda atau anak anda sedang sakit-- dipijat. Mungkin ada kondisi lain yang berbahaya seperti intususepsi usus (segmen usus masuk ke bagian usus di belakangnya) atau kondisi lain.
Leher adalah daerah yang sangat rawan. Di dalamnya terdapat banyak pembuluh darah utama dan juga sistem saraf pusat. Anda tentu pernah membaca atau menonton film bagaimana orang membunuh dengan mematahkan batang leher lawannya. Berhati-hatilah menjaga leher.
Sekarang banyak orang yang merasa dirinya paham tentang penyakit, obat, ataupun terapi alternatif. Orang-orang yang merasa sangat informed tentang pengobatan alternatif ini dengan meyakinkan memberikan rekomendasi kepada teman dan keluarga. Sebagian menyebarkan informasinya di media sosial. Orang yang sedang sakit, terutama bila penyakitnya tidak kunjung sembuh --atau yang sebetulnya tidak bisa sembuh-- akan mudah terpengaruh oleh rekomendasi itu.
Banyak yang percaya bahwa pengobatan alami dengan tumbuh-tumbuhan adalah yang paling aman. Dalam anggapan mereka, obat adalah racun, sedang tumbuhan bersifat alami, karena itu aman. Suami saya adalah dokter spesialis ginjal. Hampir setiap hari saya mendengar ceritanya tentang pasien yang ginjalnya rusak karena terlalu banyak mengkonsumsi “obat alami”.
Bila anda mempertimbangkan terapi alternatif, pastikan bahwa rekomendasi pilihan terapi itu ada dasar ilmiahnya dan masuk akal. Jangan sampai karena kurangnya informasi yang memadai dan akurat, bukannya kesembuhan yang diperoleh tetapi kemalangan yang didapat. Sebelum membuat keputusan, bertanyalah pada orang yang lebih mengerti. Pastikan bahwa apa yang anda dengar itu bisa dipercaya.
Jika anda ragu pada diagnosa dokter yang anda kunjungi (terutama bila menyangkut penyakit berat atau fatal), carilah second opinion (pendapat kedua) dari dokter yang lain.
Komentar
Setuju ulasan pt... ?
Setuju ulasan pt... ?
Tambah komentar baru