Tulisan ini pertama muncul di blog patahtumbuh yang lama pada tanggal 5 September 2013.
Tahukah anda mobil apa yang paling banyak terjual di dunia? Per Juni 2013, mobil Toyota sudah terjual lebih dari 40 juta unit! Mobil buatan Jepang menjadi pilihan banyak orang, karena tidak mudah rusak dan hemat gas.
Orang Jepang sangat cinta produk sendiri, hampir semua mobil yang ada di jalanan adalah mobil buatan dalam negeri. Selain itu mereka juga sangat taat pada peraturan lalu lintas. Hal pertama dan yang paling penting yang diajarkan kepada anak SD adalah etika; misal, mengangkat tangan kalau mau menyeberang, mobil akan berhenti untuk membiarkan pejalan kaki lewat. Mobil yang disupiri oleh lansia diberi sticker bentuk tetes air berwarna kuning dan oranye, sedang mobil yang dibawa seorang pengemudi pemula diberi sticker bentuk mata panah warna kuning dan hijau.
Sejak bencana Fukushima, Jepang menerapkan kebijaksanaan hemat listrik. Toko tutup jam 8 malam. Penduduk juga diharapkan berpartisipasi untuk mengurangi pemakaian AC. Untunglah suhu udara waktu kami berada di sana tidak terlalu panas, sekitar 24 derajat karena di banyak tempat umum, mereka tidak membuka penyejuk ruangan.
Pelajaran: Rakyat Jepang sungguh patuh kepada pemerintahnya. Kalau pemerintah Indonesia sebaik pemerintah Jepang, mungkin rakyat juga bakal patuh ya? Tak ada yang maki-maki pejabat… Rose… pakai mungkin lagi… sudah pastilah…
Hell Valley
Ah… dekat sekali Hell Valley dari penginapan, sebentar saja sudah sampai.
Noboribetsu Marine Park Nixe
Kami hanya mampir sebentar di Hell Valley, langsung ke akuarium Noboribetsu. Dibandingkan dengan akuarium terkenal lainnya di seluruh dunia, Noboribetsu Marine Park Nixe termasuk kecil.Meskipun ukurannya kecil, keindahan bangunan dan atraksi penguinnya sangat memikat hati.
Akuariumnya berada di dalam bangunan utama bermodel kastil Denmark yang diberi nama Nixe Castle.
Nixe Castle berada tepat di seberang gerbang masuk. Di tengah ada Nixe Square dengan sejumlah toko dan restoran di kiri kanannya.
Apa yang menarik dengan penguin mereka? Banyak tempat lain juga ada penguin. Betul, tapi tidak ada yang membawa king penguin mereka jalan-jalan berparade kan? Seperti anjing, penguin juga perlu olah raga, karena itu dua kali sehari penguin dibawa berparade, kecuali kalau hari terlalu panas.
Untuk membedakan penguin jantan atau betina sulit sekali. Harus dilakukan test DNA atau memperhatikan yang mana yang bertelur. Karena itu, begitu tahu jenis kelamin, petugas segera memasangkan gelang di sayap kiri atau kanan sesuai jenis kelamin.
Sayang sekali penguin yang menggemaskan ini tidak lama berparade karena hari cukup panas. Selanjutnya kami menonton beberapa show lain seperti dolphin dan singa laut yang tidak kalah menariknya.
Dari akuarium, kami menuju restoran yang terkenal dengan menu buburnya. Makanan yang enak jadi kurang dinikmati karena cuaca yang panas dan tidak dibukanya penyejuk ruangan. :(
Di Jepang tidak ada anjing liar. Wah, hebat Rose, mereka benar-benar mengontrol anjing liar ini ya? Bukan! Anjing liar pada mati di musim dingin. Saat cuaca panas begini sungguh tak terbayangkan bahwa musim dinginnya bisa mematikan anjing liar.
Perjalanan dari akuarium hingga tujuan kami berikutnya memakan waktu hampir 2 1/2 jam. Biaya tol : 11.550 yen. yaitu sekitar Rp1,3 juta per September 2013. Diperkirakan biaya tol di Jepang paling tinggi di dunia yaitu sekitar Rp 2.750 per km. Biaya yang sangat mahal ini disebabkan karena setelah perang dunia kedua, industri mobil Jepang maju pesat. Mobil bertambah banyak tetapi jalan tidak memadai. Ekonomi Jepang waktu itu masih lemah, karena itu mereka membangun jalan cepat tanpa hambatan dengan memakai uang pinjaman. Pembayaran dilakukan dengan memungut biaya dari pemakai jalan bebas hambatan ini. Selain itu biaya pembangunan jalan ini juga tinggi karena dibangun supaya tahan gempa. Direncanakan bila hutang sudah lunas, pemungutan biaya akan ditiadakan yaitu sekitar tahun….2050!
Pelajaran : Untuk mencapai kemakmuran yang merata, Indonesia harus memiliki transportasi antar daerah yang lancar. Untuk itu jalan bebas hambatan sangat diperlukan. Di Jepang dan Taiwan, banyak gerbang tol telah memakai system ETC (Electronic Toll Collection) yaitu suatu sistem dengan memakai kartu yang dipasang di mobil dan dapat dideteksi di gerbang tol, sehingga anda tidak perlu berhenti untuk membayar tol kepada petugas. Selain menghemat waktu, cara ini juga menghemat tenaga kerja.
Sepanjang perjalanan saya tak berhenti mengagumi keindahan tanah Hokkaido. Tanaman yang rapi, bahkan kebun sayur di halaman rumah juga dikerjakan dengan telaten seperti yang terlihat di gambar di bawah ini, walau gambar ini bukan diambil dalam perjalanan dari Noboribetsu ke Onuma, tapi pemandangan seperti ini sering saya lihat selama di Hokkaido.
Pelajaran : Pengelolaan pertanian modern memerlukan biaya yang besar, tapi jangka panjang, memberi hasil yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pengelolaan secara tradisional. Halah… siapa gak tau Rose? Ya, ya, sudah tau kenapa tidak diterapkan? Terlalu banyak pemalas di Indonesia. Maunya kaya mendadak. Ada tanah, tak mau dikerjakan, pohon buah dibiarkan bertumbuh liar, tidak dirawat dan tidak selektif memilih bibit. Maunya metik buah aja. Hasilnya, buah dengan mutu rendah dan semakin rendah. Kamu yang gak tau Rose, sudah banyak tuh yang melakukan seperti itu. Tapi masih banyak kan yang punya tanah, tapi tidak mau garap dengan baik? Maunya pindah ke kota, kerja kantoran. Ah sudahlah Rose, kamu gak ngerti… Sorry…
Onuma Quasi National Park
Akhirnya sampai juga kami di Taman Nasional Onuma kira-kira 20 km di utara Hakodate. (Aku proofread artikel ini sebelum publish, ada teman yang bilang, Rose, bahasamu Batak sekali… setelah membaca kalimat ini, aku menyadari kebenaran ucapannya itu, bahkan bisa membayangkan nada dan dialek waktu aku mengucapkan kalimat pertama alinea ini…. hahaha…. HORAS kamben!) Taman ini terletak di kaki gunung Komagatake. Tahun 1998, gunung ini dinyatakan aktif, karena itu mendaki gunung tidak diijinkan. Dalam taman ada beberapa danau, yang terbesar adalah danau Onuma dengan diameter kira-kira 24 km dan kedalaman 13,6 m. Selain itu ada 126 pulau-pulau kecil dan 18 jembatan di berbagai lokasi yang menghubungkan pulau yang satu dengan yang lainnya. Jembatan tidak terlalu panjang dan dapat dilalui dengan berjalan kaki ataupun naik sepeda. Sampan juga tersedia bagi yang ingin mengarungi danau. Di musim panas ada perahu untuk membawa turis berkeliling danau tapi biayanya cukup mahal, sekitar 110 ribu perorang untuk 30 menit perjalanan.
Karena waktu yang terbatas, kami harus meninggalkan tempat yang indah ini dan melanjutkan perjalanan.
Hakodate Kanamori Warehouses
Pelabuhan Hakodate (Hakodate Port) yang dibuka tahun 1859 adalah salah satu pelabuhan internasional Jepang yang pertama (yang lain adalah Yokohama dan Nagasaki). Tahun 1863, Kumashiro Watanabe mengembara dari Nagasaki ke Hakodate. Umurnya waktu itu 24 tahun. 6 tahun kemudian, dia mendirikan toko Kanemori Haberdasher (sekarang Municipal History Museum) dan Kanemori Ship Chandlery. Kedua toko dan bisnis lain milik Kumashiro menjadi dasar yang kuat bagi kekayaan daerah Hakodate. Kumashiro selain sukses berbisnis, juga adalah seorang tokoh yang sangat disegani. Beliau banyak berperan dalam mensejahterakan masyarakat dan mengembangkan kebudayaan Jepang, menyediakan dana untuk pembangunan sekolah, rumah sakit, taman dan proyek umum lainnya. Karena kedermawanannya dan kebesaran hatinya, beliau (dan 3 orang lainnya) dijuluki Raja Surgawi Hakodate (Heavenly King of Hakodate). Bisnis pergudangan (warehouse) itu sendiri baru dimulai tahun 1887. Gudang-gudang megah berdinding bata merah yang berdiri hingga sekarang dibangun ulang pada tahun 1909. Sekarang bangunan-bangunan ini menjadi toko suvenir, pernak pernik pajangan, permen, makanan ringan lain dan pakaian, juga restoran dan fasilitas turis lainnya. Tetapi ada juga yang masih berfungsi sebagai gudang. Di area pelabuhan ini juga ada gereja kecil untuk orang yang mau menikah dan kapal pesiar.
Karena desain kompleks pergudangan yang agak unik ini (dibagi menjadi 4 bagian, dengan karakteristik yang berbeda setiap bagian), pelabuhan Hakodate menjadi tempat yang disukai pasangan yang lagi kencan. Pada malam hari, anda dapat melihat bayangan bangunan bata merah di permukaan air. Hakodate adalah surga bagi peminum bir (Hokkaido terkenal dengan bir nya, silahkan baca artikel kami 5 hari di Hokkaido.) Di Hakodate History Plaza ada beer hall di mana birnya datang langsung dari pabriknya.
Pelajaran: Danau Toba dengan pulau Samosirnya dan kebudayaan suku Tapanuli dengan 5 subsuku yang terdiri dari berbagai sub sub suku, sangat, sangat, sangat pantas dipromosikan posisinya di mata Internasional. Pemerintah pusat seharusnya memberi perhatian lebih untuk daerah ini. Kayaknya sudah Rose, Danau Toba kan terkenal di seluruh dunia. Terkenal iya, tapi terkenal saja tidak cukup. Kita maunya turis turis berdatangan dari seluruh pelosok dunia. Bagaimana mungkin kalau transport ke sana tidak sepraktis mungkin, daerah sekitar kurang menarik walau danaunya seindah apapun. Kebersihan dan tata kota yang tidak apik. Kalau aku kuayaaaaa, gak perlu sekaya Carlos Slim ataupun Bill Gates atau Warren Buffet, mungkin kalau aku jadi pejabat tinggi aja cukuplah, aku akan melakukan perombakan dan penataan ulang kota Prapat, danau Toba dan pulau Samosir. Menata ulang sistem transportasi dari lapangan udara Kuala Namu, expressway langsung ke Prapat, kapal-kapal pesiar dan aneka boat untuk keliling danau, merekrut orang Batak, promosikan ulos, tari tortor, bahasa tulisan dan lisan dan atraksi-atraksi lain. Wah…. mungkin kelak namaku terukir di sejarah Danau Toba seperti nama Kumashiro di sejarah Hakodate… hihihi…
Mount Hakodate
Niat awal melihat matahari tenggelam di gunung Hakodate tidak tercapai karena sudah telat, tetapi hal lain yang lebih menakjubkan adalah pemandangan malam dari puncak gunung Hakodate. Kami naik ke puncak dengan bus tetapi turun dengan cable car. Perjalanan dengan cable car hanya 3 menit. Antrian panjang luar biasa. Untunglah di atas ada toko suvenir dan restoran juga. Melihat Hakodate dari puncak gunung adalah hal yang harus dilakukan bila anda mengunjungi Hokkaido. Pemandangan dari puncak termasuk dalam 3 pemandangan malam terindah di Jepang.
Tambah komentar baru